Bengkulu Utara, Rakyatbersuara.com— Sejak Oktober 2025, proyek pengangkutan batu gajah bersumber dari APBN jalan yang dilalui di wilayah Kerkap, Hulu Palik, Arma Jaya, hingga Lais membuat masyarakat resah. Jalan yang sebelumnya mulus kini rusak berat akibat dilalui kendaraan pengangkut material melebihi tonase besar diduga milik Yanto SG. Meski protes warga sudah berulang kali mencuat di berbagai medsos facebook, YouTube, Instagram maupun berita media, pemerintah terkait daerah provinsi maupun kabupaten terkesan diam, bahkan aktivitas kini dilakukan pada malam hari untuk menghindari sorotan publik.
Lebih parah, dipapan nama proyek tidak terlihat nilai proyek diketahui publik. Hasil penelusuran awak media mengungkap proyek ini digarap oleh Yanto SG, yang disebut sebagai ayah Bupati Bengkulu Utara, Ari Septia Adinata. Dugaan konflik kepentingan pun mencuat ke permukaan.
Selain itu, proyek ini diduga bagian dari “Selamat Group”, jaringan usaha yang menguasai banyak proyek APBN dan APBD dengan beragam nama CV berbeda namun satu pemilik yang sama. Praktik itu dinilai sebagai cara sistematis untuk menyingkirkan pemborong kecil dari proses tender resmi.
Warga menuntut tanggung jawab dan perbaikan jalan serta kejelasan hukum atas dugaan penyalahgunaan wewenang tersebut. Publik kini menanti apakah hukum akan benar-benar berpihak pada rakyat atau kembali tumpul ke atas dan tajam ke bawah. (Subroto)
