MUARA ENIM, Rakyatbersuara.com – Persoalan tapal batas wilayah di Teluk Lubuk, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, kembali mencuat dan memasuki babak baru. Dugaan pengaburan hingga pergeseran batas wilayah menimbulkan keresahan serius di tengah masyarakat yang merasa hak atas tanah dan ruang hidupnya tengah dipertaruhkan.
Warga menegaskan, masalah ini tidak bisa lagi dipandang sebagai sengketa administratif semata. Lebih dari itu, persoalan tapal batas dinilai sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan desa, kepastian hukum wilayah, serta keberlangsungan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
“Kami tidak sedang berebut lahan. Ini soal hak wilayah dan identitas desa. Jika batasnya kabur, maka masa depan masyarakat juga ikut dikaburkan,” ungkap salah seorang warga Teluk Lubuk.
Keresahan tersebut diperparah dengan kondisi patok batas wilayah yang dinilai semakin tidak jelas. Warga menuding adanya pembiaran berlarut-larut yang berpotensi memicu konflik horizontal jika tidak segera ditangani secara tegas dan transparan oleh pihak berwenang.
Seiring meningkatnya tensi di lapangan, keseriusan penanganan mulai terlihat. Warga bersama unsur pemerintah daerah, mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten, turun langsung ke lokasi untuk membuka persoalan tapal batas secara terbuka. Langkah ini diharapkan menjadi pintu masuk penyelesaian yang adil dan berbasis data hukum serta historis wilayah.
Masyarakat Teluk Lubuk mendesak agar proses penelusuran batas wilayah dilakukan secara menyeluruh, melibatkan dokumen resmi, peta administrasi, serta kesaksian tokoh masyarakat setempat. Mereka juga menuntut pemerintah bersikap tegas dan tidak membiarkan persoalan ini berlarut-larut tanpa kepastian.
Wartawan media Rakyatbersuara.com akan terus mengawal perkembangan persoalan tapal batas Teluk Lubuk ini, sebagai bentuk komitmen menghadirkan informasi yang berpihak pada kepentingan publik, keadilan wilayah, dan kebenaran fakta di lapangan.
(Mustopa)
