Medan, Rakyatbersuara.com- Dugaan tindak pidana pengrusakan lingkungan yang diduga kuat dilakukan PT. Bina Mitra Indonesia Sejahtera (BMIS) dikawasan sungai Oyo Desa Tuwuna Kecamatan Mandrehe, Kabupaten NiasBarat, DPC LSM KPK RI Nias Barat akan melaporkan pengurus serta PT. BMIS ke Kepolisian Republik Indonesia.
“Setelah kita mengetahui dari informasi beredar luas, kami mengambil sikap untuk melaporkan para pengurus serta PT. BMIS ke pihak penegak hukum (polisi) sesuai amanat UU, agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut tentang dugaan perbuatan melawan hukum terhadap lingkungan. Kita akan melakukan investigasi dalam waktu dekat untuk mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan warga yang merasa dirugikan” ujar Ketua DPC LSM KPK RI Peringatan Gulo saat dihubungi wartawan via selular, Rabu (30/7).
Peringatan mayakini bahwa dugaan tindak pidana terhadap lingkungan disekitar sungai Oyo benar adanya.
“Jika dugaan tersebut benar, bahwa aktivitas PT. BMIS tanpa dokumen analisis dampak lingkungan dan atau PT. BMIS tidak sama sekali mengantongi izin lingkungan, dan telah beroperasi selama 1 tahun, maka kami menghawatirkan akan ancaman keselamatan jiwa dan lingkungan sekitar, tak tertutup kemungkinan fasilitas umum (jembatan Oyo) juga terancam, baik dalam waktu dekat maupun jangka lama, jelas berdampak” pungkasnya.
Lanjut dia, bahwa dari pengakuan pihak Pemerintah Kabupaten Nias Barat dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) melalui rekan wartawan yang telah memanggil pihak PT. BMIS dan memberikan petunjuk dengan mewajibkan PT. BMIS agar mengurus izin berusaha dan menyusunn dokumen lingkungan, ini merupakan salah satu bukti hukum dugaan perbuatan melawan hukum oleh Pt. BMIS selama ini, kata Peringatan.
Tentang agenda pengaduan, kata Peringatan, masih menyusun laporannya untuk mempermudah pihak kepolisian dalam meneliti dan mengungkap dugaan tindak pidana lingkungan sebagaimana dimaksud.
(Arman Zebua)
