Example 728x250

Achmad Ferdy Firmansyah : Jalan menuju Kota Pangkal pinang Bersih, Aman, Rapi,Tertib dan Indah

Pangkalpinang, rakyatbersuara.com– Achmad Ferdy Firmansyah biasa di sapa Firman Kampung Dalam Masjid Jamik mengingatkan bahwa adanya berbagai upaya monopoli struktur kekuasaan yang menghambat laju nya kemajuan kota Pangkalpinang untuk disejajarkan dengan ibukota provinsi lainnya. Hal itu disampaikan dalam pembicaraan kopdar dengan awak media, 7 Agustus 2024.

Selaku politisi yang pernah mengemban tugas sebagai Ketua DPW Partai Berkarya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu mengamati dengan seksama dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini Kota Pangkalpinang sepertinya kurang menjanjikan masa depan yang cerah untuk kehidupan anak cucu kita nantinya apabila hari ini seluruh elemen masyarakat tidak peka bahkan turut larut dalam permainan hegemoni para elit yang masih dipertanyakan loyalitas dan kecintaan nya untuk kota Pangkalpinang yang kita cintai ,dan juga bisa jadi Kota Pangkalpinang cuma sekedar sarana untuk kepentingan pribadi atau kelompok mendapatkan kekuasaan dan kekayaan sehingga terhambatnya pertumbuhan atau kemajuan kota yang mana apabila Kota Pangkalpinang kedepan nya semakin maju maka secara otomatis membuka peluang masyarakatnya untuk hidup dalam kemakmuran dan situasi ini lah harus masyarakat kota Pangkalpinang perjuangkan untuk bersama-sama melawan antek – antek oligarki atau pemilik modal yang berjiwa predator merampas kesejahteraan masyarakat disuatu daerah.

Hal tersebut pada akhirnya diperlukan beberapa point yang wajib di perhatikan secara bijak oleh masyarakat, diantaranya :

Pertama, kita perlu pemimpin yang sungguh-sungguh Religius, Pancasilais dan tulus mencintai tanah kelahiran, pemimpin yang mampu menggalang cita-cita masyarakat nya , memberikan inspirasi untuk bangkit bersatu ,berbakti dan berkarya bersama-sama memposisikan kota Pangkalpinang menjadi Kota Berarti ( Bersih, Aman, Rapi ,Tertib dan Indah ) dan menjadikan sebuah kota yang menghadirkan kemakmuran bagi penduduk nya serta membangun Kota yang maju dan sejajar dengan ibukota provinsi lainnya.

Kedua, kita sebagai warga yang cinta kepada kota Pangkalpinang harus mampu mengenali dan memahami AGHT, yakni Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan yang dihadapi setiap daerah Kabupaten / kota termasuk Negara, yang bersumber dari kekuatan modal dan teknologi yang menguasai dunia, yang membentuk apa yang kita kenal sebagai globalisasi. Globalisasi yang bercirikan Kapitalisme dan Liberalisme ini sejati nya telah menyerang tatanan kehidupan masyarakat diseluruh dunia termasuk kota yang kita huni sekarang sehingga menimbulkan kesenjangan sosial dan ketidakadilan, yang berujung pada kemiskinan struktural, kebodohan masif yang bisa menjadi bibit tumbuh suburnya berbagai tata nilai dan ideologi yang merusak peradaban serta jati diri sebagai masyarakat yang berdaulat.

Ketiga, kita harus mampu mencermati perubahan geopolitik lokal dan nasional bahkan internasional serta perkembangan lingkungan strategis nasional, regional dan global, terutama yang bersifat merusak ( predatorik ) dan merajalela ( hegemonik ) yang mengancam eksistensi atau kemandirian kita sebagai warga Pangkalpinang yang harusnya menjadi “Tuan dan Puan ” di tanah kelahirannya.
sedangkan secara global kita wajib menangkal ancaman bahaya narkoba, materialisme dan budaya asing yang berpotensi menghancurkan masa depan kota ini.

Kemudian untuk Meningkatkan laju pertumbuhan dan kemakmuran warga kota Pangkalpinang dibutuhkan kepemimpinan daerah dengan siklus mekanisme Demokrasi yang berbasis pada kedaulatan publik bukan kepada kepentingan elit ( oligarki ) sehingga mampu mengantisipasi dan menangkal berbagai ancaman tadi.

Firman mengajak seluruh masyarakat kota untuk sadar dan paham terkait kondisi kota. Di bidang ekonomi kita harus bisa menahan serangan ekonomi global, hegemoni oligarki yang memporak-porandakan perekonomian lokal dan nasional, dengan menggerakkan ekonomi kerakyatan sesuai Pasal 33 UUD 1945. Sementara itu di bidang peradaban, kita harus berani dan percaya diri SDM masyarakat kota Pangkalpinang bisa dan mampu mempersembahkan peradaban sebuah kota yang ” Berarti ” di masa kini dan masa depan.

Namun ia mengingatkan, gerakan mengantisipasi dan menangkal berbagai ancaman tersebut memerlukan persyaratan yakni persamaan pandangan dan sikap warga kota untuk tidak terkontaminasi dari senyuman para antek – antek oligarki.
Untuk itu pula Achmad Ferdy Firmansyah menggariskan tujuh langkah yang mesti di gerak kan yakni :

1.Kesadaran bersama menumbuhkan rasa cinta tanah kelahiran diatas kepentingan pribadi atau kelompok.
2.Konsolidasi seluruh komponen masyarakat kota Pangkalpinang
3.Revitalisasi moralitas dengan menjunjung tinggi rasa kedaerahan yang berbasis Nasionalisme;
4.Penegakkan Kewaspadaan Lokal ;
5.Menggerakkan Roda Ekonomi Kerakyatan;
6.Memilih Pemimpin Daerah yang Pancasilais bukan antek kapitalis atau boneka oligarki; Tidak tergiur dengan ” Money Politik ”
7.Rekonstruksi tata nilai budaya dan potensi kearifan lokal.

Insyaa Allah dari penggalangan gerakan bersama ini dilaksanakan akan menghantarkan Kota Pangkalpinang menjadi Daerah Pangkal Kemenangan untuk penduduk nya hidup sejahtera dengan kemakmuran yang adil & merata.(F/A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250