Example 728x250

HIMP2KAB-Sultra Desak Pemkab Morowali Tuntaskan Hak Mahasiswa Secara Adil

Morowali, Sulawesi Tengah — Polemik terkait distribusi beasiswa daerah kembali mencuat di Kabupaten Morowali. Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar Kecamatan Bahodopi–Sultra (HIMP2KAB-Sultra) menyampaikan kekecewaan mendalam atas buruknya pengelolaan program beasiswa tahap III yang dinilai sarat kekeliruan dan tidak mencerminkan prinsip keadilan bagi mahasiswa.

Dari total 1.266 mahasiswa yang mengajukan permohonan, hanya 548 orang dinyatakan lolos sebagai penerima. Sementara 718 mahasiswa lainnya gagal mendapatkan beasiswa, akibat kesalahan teknis dalam perhitungan anggaran oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Morowali.

Ketua Umum HIMP2KAB-Sultra, Sahril, menilai situasi ini menunjukkan lemahnya perencanaan dan ketidaksiapan pemerintah daerah dalam memastikan akses pendidikan yang merata.

“Lonjakan jumlah pendaftar bukan sesuatu yang mengejutkan. Seharusnya ada antisipasi dan perencanaan anggaran yang matang sejak awal,” tegas Sahril, Minggu(02/11/2025)

HIMP2KAB-Sultra juga menyoroti peran DPRD Kabupaten Morowali yang dinilai gagal menjalankan fungsi pengawasan. Menurut mereka, absennya peran legislatif dalam mengawal proses penyaluran dan penghitungan anggaran justru memperparah ketimpangan dan memperlihatkan lemahnya komitmen terhadap pemerataan pendidikan di daerah.

Sebagai langkah darurat, Pemkab Morowali disebut telah mengusulkan agar sebagian mahasiswa yang tidak lolos dialihkan ke program Beasiswa Berani Cerdas milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Namun, program tersebut hanya memberikan bantuan sebesar Rp3 juta, jauh di bawah beasiswa daerah sebelumnya yang mencapai Rp12 juta per mahasiswa.

“Ini bukan sekadar soal nominal, tapi soal komitmen dan tanggung jawab pemerintah daerah terhadap warganya. Mengalihkan masalah ke provinsi bukanlah solusi yang bijak,” lanjut Sahril.

HIMP2KAB-Sultra dengan tegas menolak rencana pengalihan berkas 718 mahasiswa ke tingkat provinsi sebelum ada penyelesaian yang adil di tingkat kabupaten. Mereka juga mendesak Pemkab Morowali memberikan penjelasan resmi mengenai dasar keputusan tersebut dan memastikan tidak ada pihak mahasiswa yang dirugikan.

Sebagai bentuk solidaritas, organisasi ini mengajak seluruh mahasiswa asal Morowali — khususnya dari Kecamatan Bahodopi — untuk bersatu dan mengawal persoalan ini hingga hak-hak mereka benar-benar terpenuhi secara adil, transparan, dan berintegritas.

 

(Sumarlin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250