Medan, Rakyatbersuara.com– Dr. Fauzan Prasetya, S.H., M.H., M.Kn., seorang dosen berdedikasi dari Universitas Deli Sumatera (UNDS) Medan, menerima penghargaan bergengsi Indonesia ADR Awards (IADR) 2025. Penghargaan ini diserahkan oleh Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. pada acara Indonesia Arbitration Week dan Indonesia Mediation Summit 2025 di Quest Hotel Denpasar, Bali, yang berlangsung pada 5-8 November 2025.
Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dedikasi Dr. Fauzan dalam memperkuat budaya mediasi di lingkungan peradilan. Sebagai Hakim Pengadilan Negeri Tapaktuan dan Ketua Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Cabang Tapaktuan, Dr. Fauzan tercatat berhasil menyelesaikan 10 perkara perdata melalui mediasi dan 4 perkara pidana melalui keadilan restoratif dalam dua tahun terakhir.
Mahendra Silalahi, seorang mahasiswa Fakultas Hukum UNDS, mengungkapkan kebanggaannya, “Kami sangat bangga dengan pencapaian dosen kami, Dr. Fauzan, yang memberikan inspirasi luar biasa. Beliau adalah inspirasi bagi kami semua. Dedikasinya terhadap keadilan dan perdamaian sangat mengagumkan,” ujarnya di Medan (18/11).
Prestasi ini menambah daftar panjang penghargaan yang telah diraih Dr. Fauzan. Pada tahun 2023, ia juga menerima penghargaan sebagai Mediator Ekonomi dan Perbankan Syariah Terbaik Indonesia atas kontribusinya dalam mengembangkan praktik penyelesaian sengketa berbasis nilai-nilai syariah di Aceh.
Selain aktif sebagai hakim dan mediator, Dr. Fauzan juga sering menjadi narasumber dalam berbagai forum ilmiah dan webinar, berbagi wawasan tentang mediasi dan keadilan restoratif kepada praktisi hukum, mahasiswa, dan masyarakat luas.
Dalam acara yang sama, Asian International Dispute Resolution Association (AIDRA) memberikan International ADR Awards 2025 kepada Dr. Fauzan atas kontribusinya dalam memajukan praktik penyelesaian sengketa alternatif berbasis perdamaian dan keadilan restoratif.
Dengan penghargaan ini, Dr. Fauzan diharapkan dapat terus memperluas pengaruh positifnya dan memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan sistem ADR di dunia internasional.
Pencapaian Dr. Fauzan ini tidak hanya mengharumkan nama Universitas Deli Sumatera (UNDS), tetapi juga menegaskan peran penting hakim sebagai agen perdamaian dan pembaharu sistem hukum nasional. Mahasiswa dan kolega di UNDS merasa bangga memiliki sosok seperti Dr. Fauzan yang tidak hanya berprestasi di bidang hukum, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan perdamaian.
Dr. Fauzan berpesan, “Jadikanlah ini sebagai motivasi untuk terus berprestasi, berkontribusi positif bagi masyarakat, dan tidak pernah berhenti belajar. Ingatlah, setiap langkah kecil yang kita ambil dengan sungguh-sungguh akan membawa kita menuju kesuksesan yang lebih besar. Jangan takut untuk bermimpi besar dan berani mengambil tindakan nyata untuk mewujudkannya,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Medan (17/11).
(Arman)















