MOROWALI, Rakyatbersuara.com— Proyek pembangunan Gedung Olahraga (GOR) untuk cabang pencak silat, karate, taekwondo, dan judo di Kabupaten Morowali yang dipersiapkan sebagai salah satu venue Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tengah 2026 hingga kini belum juga rampung.
Padahal, proyek yang mulai dikerjakan sejak 7 Juli 2025 tersebut memiliki masa kontrak selama 150 hari kalender dan seharusnya telah selesai sesuai jadwal. Namun, berdasarkan pantauan di lapangan, progres pembangunan GOR masih jauh dari kata selesai.
Sejumlah bagian bangunan terlihat belum dikerjakan secara menyeluruh. Aktivitas pekerja di lokasi proyek pun tampak minim. Kondisi ini memicu sorotan dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan (Ormas), hingga LSM, mengingat Morowali ditetapkan sebagai tuan rumah Porprov Sulawesi Tengah 2026.
Ketua Ormas Laskar Merah Putih Kabupaten Morowali, Irwan Budiawan, menyebut proyek tersebut terindikasi mangkrak karena progres pekerjaan belum mencapai setengah dari target meski masa kontrak telah berakhir.
“Harusnya selesai pada 7 Desember, tapi yang kami pantau di lapangan baru sekitar 40 persen. Itu pun masih pekerjaan kasar, belum masuk ke tahap atap dan penyelesaian lainnya,” ujar Irwan, Sabtu (20/12/2025).
Proyek dengan nilai anggaran lebih dari Rp 9 miliar tersebut dinilai berpotensi merugikan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali apabila tidak diselesaikan sesuai ketentuan kontrak.
“Pemerintah daerah jelas dirugikan karena kontrak tidak ditepati,” tegasnya.
Irwan pun mendesak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Morowali selaku leading sector agar mengambil langkah tegas. Ia meminta agar seluruh pekerjaan dihentikan sementara, dilakukan evaluasi menyeluruh, serta diberikan sanksi kepada pihak kontraktor.
“Dinas seharusnya bertindak tegas, menghentikan pekerjaan, mengevaluasi proyek, bahkan mem-blacklist perusahaan yang mengerjakan proyek ini. Termasuk menuntut ganti rugi atas keterlambatan,” pintanya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari dinas terkait, Dilham, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi. Hal serupa juga terjadi pada pihak kontraktor, PT DOMAS, yang belum berhasil dihubungi untuk dimintai keterangan.
(Yohanes)















