Medan, Rakyatbersuara.com – Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara telah melakukan tindakan perbaikan terhadap keretakan pada dinding sayap abutmen Jembatan Noyo. Kondisi struktur yang mengalami retakan panjang dan menganga sempat membuat warga sekitar khawatir akan keamanan penggunaan jembatan.
Sebagai solusi penanganan masalah tersebut, Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta pihak pengawas telah menginstruksikan kepada pelaksana proyek untuk melakukan pembongkaran dan pengecoran ulang pada bagian yang rusak.
“Pekerjaan diperbaiki kembali dengan cara membongkar dan melakukan pengecoran ulang,” tulis Murni Panjaitan selaku PPTK kepada wartawan melalui pesan WhatsApp pada hari Rabu (31/12).
Murni menjelaskan bahwa secara kontrak proyek seharusnya selesai pada 23 Desember 2025. Namun, karena adanya keadaan bencana, masa pengerjaan diperpanjang hingga 22 Januari 2026.
“23 Desember 2025 selesai sesuai kontrak tapi karena ada keadaan bencana, diperpanjang sampai 22 Januari 2026,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler terkait proses pembongkaran dan pengecoran ulang pada keretakan dinding sayap abutmen jembatan tersebut, Edi Siburian yang disebut sebagai penanggung jawab proyek enggan memberikan respon. (Arman)
