Example 728x250

Diduga Tidak Transparan BAWASLU Morowali di Demo Terkait Pelanggaran Pilkada 

Morowali, rakyatbersuara.com- Situasi di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Morowali memanas saat ratusan massa yang menggelar aksi unjuk rasa menuntut pemungutan suara ulang pada Jumat, 6 Desember 2024. Dalam aksi yang diwarnai kemarahan, massa membakar ban di depan kantor Bawaslu sebagai bentuk protes atas lambannya respons terhadap dugaan kecurangan Pilkada.

Teriakan tuntutan bergema di sepanjang aksi, dengan massa menyuarakan kekecewaan mereka terhadap Bawaslu yang dinilai tidak serius menangani laporan pelanggaran. Tidak hanya itu, aksi dorong-dorongan terjadi antara demonstran dan aparat keamanan yang berjaga di depan kantor Bawaslu. Situasi nyaris tak terkendali saat massa mencoba menerobos untuk masuk ke dalam kantor.

Koordinator Lapangan, Albar, mengungkapkan adanya dugaan pelanggaran serius oleh penyelenggara Pilkada. “Kami menuntut pemungutan suara ulang karena penyimpangan yang sangat jelas. Salah satu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bahkan mengajukan proposal senilai Rp.3 miliar lebih kepada tim sukses salah satu kandidat. Bukti sudah ada, ini bukan tuduhan sembarangan,” ujarnya dengan nada tegas.

Wakil Koordinator Lapangan, Irwan, juga menyesalkan minimnya tindak lanjut dari Bawaslu. “Kami sudah melaporkan begitu banyak pelanggaran, lengkap dengan bukti berupa foto dan video, serta menghadirkan saksi. Tapi tidak ada respons atau rekomendasi dari Bawaslu. Apa mereka sengaja membiarkan kecurangan ini terjadi?” tanyanya penuh kekecewaan.

Aliansi Rakyat Morowali merasa Bawaslu gagal dalam menjalankan Pilkada Jujur dan Adil maka dari itu Aliansi Rakyat Morowali menuntut enam (6) hal berikut:
1. Laksanakan pemungutan suara ulang (PSU) di seluruh TPS Kab. Morowali;
2. Mendesak Bawaslu menindak lanjuti semua temuan selama penyelenggara pilkada;
3. Copot semua penyelenggara pilkada morowali yang terindikasi melakukan kecurangan dan konspirasi;
4. Tolak semua hasil pilkada yang terindikasi telah terjadi kecurangan dan konspirasi;
5. Aparat penegak hukum harus bersifat netral;
6. Usut tuntas terbakarnya  kantor KPU Morowali.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Morowali, Ali Amin, S.E., mencoba meredam situasi dengan menyatakan komitmen lembaganya. “Bawaslu selalu bersikap tegas dan menjaga integritas. Semua laporan akan kami usut tuntas demi memastikan Pilkada di Morowali berjalan sesuai harapan kita semua,” ujarnya. Namun, pernyataan ini tampaknya tidak cukup untuk menenangkan massa yang merasa keadilan belum ditegakkan.

Aksi protes ini menjadi simbol kekecewaan mendalam masyarakat Morowali terhadap kinerja Bawaslu yang dinilai lamban dan tidak transparan. Hingga berita ini diturunkan, dialog antara perwakilan demonstran dan pihak Bawaslu masih berlangsung, namun massa di luar kantor tetap berteriak menyuarakan tuntutan mereka.(Wiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250