Sulawesi Tengah, Rakyatbersuara.com- Kasus dugaan premanisme dan Pungutan liar( Pungli) yang terjadi di Bandara Maleo Desa Umbele, Kecamatan. Bumi Raya, Kabupaten Morowali meresahkan para pengunjung dan masyarakat umum. Mulai dari pembayaran karcis parkir depan bandara, hingga pembayaran kupon yang sangat mahal kepada oknum yang mengatas namakan badan usaha sejenisnya yang bekerja sama dengan pihak bandara.
“Ini patut ditindak lanjuti dengan serius karena dapat mengganggu kenyamanan para pengunjung,”ungkap Fauzan, selaku anggota Gerakan Revolusi Demokratik Komite Kabupaten Morowali (GRD KK- Morowali), Sabtu(14/06/2025)
Fauzan menekankan bahwa para oknum ini kadang melontarkan kata-kata yang kurang baik untuk didengar kepada beberapa pengunjung yang mengantar jemput keluarganya di bandara. Selain itu kadang juga oknum ini sering menduga pengunjung yang menjemput keluarganya adalah agen travel yang tidak terdaftar izin kerjasama dengan mereka.
Bukan tidak mungkin kedepannya bandara maleo akan di cap sebagai tempat yang kurang baik bagi para pengunjung yang berdatangan maupun yang ingin berpergian. Karena banyak kasus pengunjung yang diperlakukan kurang baik di depan umum oleh oknum pungli ini.
Ia meminta pihak berwenang harus melakukan investigasi lebih lanjut terkait dugaan pungli ini dan menertibkan para oknum pungli ini untuk kenyamanan para pengunjung dan masyarakat umum. Morowali harus bebas dari pungli bukan menjadi momok menakutkan untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat Morowali. Terkhusus untuk para pengunjung yang datang ke Morowali. Sehingga kasus- kasus serupa tidak terjadi lagi dimasa depan.
Yohanes
Sumber: GRD KK- Morowali