Sulawesi Tengah, Rakyatbersuara.com- Persoalan pertamina di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali jadi sorotan. Dimana banyaknya antrian mobil yang diduga menjadi pengangkut Bahan bakar minyak (BBM) tanpa izin rekomendasri. “Dengan adanya antrian tersebut sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar yang menyebabkan kemacetan panjang. Ditambah lagi banyaknya keluhan warga terkait adanya aktivitas pengangkut BBM ini yang diduga ilegal oleh masyarakat sekitar,”kata Fauzan selaku Anggota Gerakan Revolusi Demokratik Komite Kabupaten (GRD KK- Morowali)
Fauzan menjelaskan bahwa kadang warga keluhkan persoalan terhalanginya akses keluar masuk halaman rumah hingga kios yang di tutupi kendaraan parkir, bahkan yang lebih parahnya kadang sampai seharian penuh mengantri yang menyebabkan kerugian para pemilik kios. Banyak warga resah dan mengeluhkan adanya antrian ini yang juga menyebabkan kemacetan, kerusakan, menimbulkan sampah dan mengganggu aktivitas keseharian warga.
Pihak meminta Pemerintah daerah (Pemda) dan pihak instansi terkait perlu menertibkan dan menindaklanjuti aktivitas para oknum pengangkut BBM ini untuk memberikan situasi yang kondusif, keamanan dan kenyamanan terhadap masyarakat yang berada di sekitar area Pertamina.
Banyak masyarakat merasa dirugikan, terlebih lagi para konsumen Pertamina yang bukan bagian dari pengangkut BBM yang ingin mengisi kendaraannya terhalang oleh antrian panjang para pengangkut BBM yang diduga ilegal ini. Semestinya Pertamina juga perlu menyediakan lokasi antrian untuk pengendara agar tidak lagi menggunakan bahu jalan atau badan jalan yang menyebabkan kemacetan.
Yohanes
Sumber GRD KK- Morowali