Ketfot: Mayjend TNI (Purn) Drs. Cristian Zebua, MM, Mantan Pangdam XVII/Cenderawasih Provinsi Papua saat memberi pernyataan persnya kepada Wartawan
Gunungsitoli, Rakyatbersuara – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang layak bagi anak-anak sekolah di Kepulauan Nias sedang menghadapi berbagai tudingan serius. Isu-isu seperti monopoli pengelolaan dapur dan penggunaan tabung LPG bersubsidi menjadi sorotan utama.
Menanggapi hal ini, Ketua Yayasan Deli Kana Cemerlang, Mayjen TNI (Purn) Cristian Zebua, dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa tudingan monopoli tidak masuk akal karena jumlah dapur MBG yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan seluruh siswa di lima kabupaten/kota di Kepulauan Nias.
“Kami membutuhkan setidaknya 70 dapur MBG, tetapi yang beroperasi bahkan belum mencapai 50 persen dari target. Bagaimana mungkin saya dituduh melakukan monopoli?” ujarnya kepada wartawan di Gunungsitoli, kemarin (12/9/2025).
Cristian menambahkan bahwa pemerintah daerah seharusnya lebih aktif dalam mengidentifikasi wilayah yang belum memiliki dapur, sehingga masyarakat yang berminat dapat membuka dapur baru. Ia juga menyoroti manfaat dari keberadaan dapur MBG, yang mampu melayani hingga 4.000 siswa dan menyerap sekitar 47 tenaga kerja lokal.
Selain isu monopoli, muncul juga tuduhan bahwa dapur MBG menggunakan tabung LPG 3 kilogram bersubsidi. Cristian dengan keras membantah tuduhan ini.
“Peraturan sudah jelas melarang penggunaan LPG subsidi untuk dapur MBG. Kami mematuhi peraturan tersebut. Silakan aparat melakukan pengecekan langsung,” tegasnya.
Isu LPG subsidi ini mencuat seiring dengan kelangkaan gas 3 kilogram di Nias dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah Kota Gunungsitoli telah berupaya mengatasi kelangkaan ini dengan menggelar operasi pasar LPG dan menerbitkan surat edaran tentang penggunaan LPG 3 kilogram yang tepat sasaran.
Cristian Zebua berharap agar masyarakat tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak berdasar. Ia menekankan bahwa program MBG hadir untuk kepentingan generasi muda, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu.
“Mari kita bekerja sama memperluas cakupan dapur MBG agar semakin banyak anak-anak di pelosok yang dapat menikmati makanan bergizi setiap hari,” pungkasnya.
(Arman)