Medan, Rakyatbersuara.com – Kondisi proyek jembatan sungai Noyo di Nias Barat, Sumatera Utara semakin memprihatinkan. Setelah sebelumnya diduga dikerjakan tanpa kehadiran General Superintendent (GS) atau tenaga ahli lapangan, kini dikabarkan dinding yang terhubung ke abutmen jembatan mengalami retak dari bawah hingga ke atas yang tampak seperti retak panjang.
Sebagaimana dilaporkan pada 11 Oktober 2025, masyarakat sekitar telah mengungkapkan kekhawatiran tentang tidak adanya tenaga ahli di lokasi proyek. Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan, hanya para tukang, buruh bangunan, dan orang yang bertugas dokumentasi yang terlihat di lapangan. Dia juga menyebutkan bahwa proyek yang mendapatkan anggaran 46 miliar rupiah seharusnya memiliki GS yang hadir sesuai kontrak, namun kecurigaan muncul bahwa tenaga ahlinya hanya sebatas formalitas.
Upaya media untuk mendapatkan konfirmasi tentang nama-nama GS kepada kontraktor pelaksana, PT. Torang, juga menemui kendala. Direktur PT. Torang, Petasman Situmorang, melemparkan pertanyaan kepada bawahannya Edi Siburian, yang kemudian juga tidak memberikan respon ketika ditanya kembali pada Sabtu pagi (11/10).
Kini, dengan munculnya retak panjang di dinding abutmen, kekhawatiran masyarakat tentang keselamatan jembatan semakin meningkat. Abutmen merupakan bagian penting yang menopang struktur jembatan, sehingga retak yang meluas dapat meningkatkan risiko kegagalan struktur di masa depan – hal yang sudah diperingatkan warga sebelumnya akibat kurangnya pengawasan dan tenaga ahli.
Pihak kontraktor, Petasman Situmorang yang dikonfirmasi wartawan pada Senin (29/12), menyebut jika dirinya tidak lagi sebagai direktur perusahaan pada kegiatan tersebut, namun menyarankan untuk melakukan konfirmasi kepada Edi Siburian yang disebut-sebut sebagai penanggungjawab proyek saat ini. Hingga berita ini diturunkan, Edi Siburian yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp tidak merespon.
Masyarakat mengharapkan pengecekan mendalam segera dilakukan untuk memastikan keamanan jembatan yang nantinya akan digunakan oleh banyak orang.
Rakyat Bersuara terus berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait tentang temuan warga di lokasi proyek. (Arman)
