Sulawesi Tengah, Rakyatbersuara.com- Kasus dugaan premanisme dan pungutan liar (pungli) di Bandara Maleo Desa Umbele, Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali telah diungkapkan oleh saudara AE.
Hal ini disampaikan Saudara AE Selasa(10/06/2025) Ia mengalami intimidasi saat melakukan penjemputan penumpang di Bandara Maleo. Pihaknya diminta untuk keluar dari area parkir dan diminta membayar “kupon” sebesar Rp 50.000 per mobil.
Selanjutnya saudara AE diminta membayar “kupon” sebesar Rp 50.000 per mobil, meskipun telah membayar karcis parkir di depan bandara. Kemudian Pihak yang mengusir saudara AE menyebutkan adanya aturan yang mengharuskan mobil penjemput memiliki surat izin kerjasama dengan pihak mereka. Namun, saudara AE tidak mengetahui tentang aturan tersebut.
Sambung AE, saat itu saya di teriakin Anj*ng dan dimaki dengan posisi banyak orang. “Saya diancam mau dilaporkan dan saya jawab silahkan laporkan. Kami datang di Bandara Maleo bukan mencari masalah, kami hanya datang menjemput dan mengantar penumpang yang sudah kami bayar tiket pesawatnya,” sebutnya.
Pokoknya diusir keluar dengan alasan yang sama, terus mereka desak kami harus berbagi penumpang. Sementara penumpang cuma satu orang, bagaimana bisa dibagi dan penumpang yang dijemput itu orang yang masuk di perusahaan kami. Kemudian saudara AE membeberkan Kejadian ini sudah berlangsung satu tahun dan merupakan praktik yang terus- menerus dilakukan oleh oknum-oknum yang ada di sekitar parkir Bandara Maleo.
Masih kata saudara AE, dikira kami itu mobil Travel yang melakukan penjemput penumpang setiap hari, “Kami khusus menjemput orang kontraktor yang masuk diperusahaan kami yang sudah di pesan,”ucapnya.
Semoga dengan adanya kasus dugaan premanisme dan pungutan liar di Bandara Maleo Morowali. “Kiranya pihak berwenang perlu melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui kebenaran kasus ini dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan,”harapnya.
Sampai berita ini diterbitkan belum ada klarifikasi dari pihak Bandara Maleo maupun oknum yang dimaksud namun pihak media ini akan tetap berupaya lebih lanjut(red)