Morowali, Rakyatbersuara.com – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Padalaa, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, diduga diwarnai kecurangan dan praktik politik uang. Dugaan ini disampaikan oleh salah satu calon kepala desa, Syahdan Nunu, yang melaporkan sejumlah ketidakwajaran dalam proses pemilihan tersebut.
Kepada wartawan pada Senin (04/08/2025), Syahdan menyebut bahwa panitia pemilihan Pilkades Padalaa tidak bersikap netral dan diduga berpihak kepada salah satu calon, yakni Ali Syafrudin Syah Salili. Menurutnya, Ali tetap ditetapkan sebagai calon kepala desa meskipun belum melampirkan Surat Keterangan Bebas Temuan dari Inspektorat Kabupaten Morowali, sebagaimana dipersyaratkan.
Selain itu, Syahdan menyoroti penutupan masa kelengkapan berkas oleh panitia yang dilakukan pada 14 Juli 2025, padahal jadwal resmi disebutkan hingga 15 Juli 2025 pukul 24.00 WITA.
Lebih lanjut, ia menyampaikan dugaan adanya praktik politik uang oleh calon peraih suara terbanyak, Ali Syafrudin, yang dituduh memberikan uang kepada sejumlah pemilih, termasuk aparat desa. “Kami menerima informasi dan bukti awal soal dugaan politik uang yang dilakukan kepada warga dan perangkat desa,” ujarnya.
Syahdan juga mengkritisi penetapan daftar pemilih tetap sebanyak 47 orang, yang menurutnya hanya berdasarkan kesepakatan antara Sekretaris Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Padalaa tanpa musyawarah melibatkan unsur masyarakat lainnya.
Atas dugaan tersebut, Syahdan berharap agar Bupati Morowali segera menindaklanjuti laporan pengaduan ini dengan melakukan investigasi dan verifikasi secara menyeluruh. Ia mengingatkan bahwa apabila tidak diselesaikan dengan adil, persoalan ini berpotensi menimbulkan konflik horizontal di masyarakat.
Sumarlin
