Example 728x250

Program TPS3R PT. Vale Tbk Menambah Pendapatan Penghasilan Warga Oneputeh Jaya

Tripuji Nurjanah

 

Sulawesi Tengah, Rakyatbersuara.com- Tripuji Nurjanah selaku ketua pengelolah tempat pembuangan sampah (TPS) warga Desa Oneputeh Jaya, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali menjelaskan keuntungan penting dalam pengelolaan sampah- sampah yang dapat menghasilkan pendapatan bagi masyarakat

Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) itu asal dari rumah yang diangkut oleh kendaraan roda tiga yang dilakukan setiap hari untuk sampah organik, anorganik dan residu. Sedangkan pengakutan sampah residu itu hanya kami lakukan seminggu sekali yakni dihari senin. Setelah sampah berada disini kemudian sampah dibilas oleh para pekerja baik sampah organik maupun sampah anorganik, dan sampah organik itu disortir dipisah dari pembungkusnya.

Menurut Tri puji setelah murni tidak ada bahan plastik lainya, Kemudian dimasukan di mesin pencacah dan hasi dari cacahan ini yaitu bubur organik, selanjutnya digeser ketempat pemrosesan menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk pertanian.

“Setelah beberapa hari kemudian dibalik dan disiram dengan mikro organisme lokal (MOL) dan juga kita tambahkan dengan bahan lain seperti sekam padi atau serbuk kayu selama satu minggu. Kemudian dibalik dan digeser kesebelah dan pupuk kompos akan matang 4- 5 minggu,” jelas Tri Puji Nurjanah ketika ditemui oleh sejumlah Jurnalis ditempat ia sehari-hari melakukan pengelolaan sampah, Selasa(22/07/2025)

Lebih lanjut kata Nurjanah, bahwa di minggu pertama kita taburi dengan sekam dan serbuk kayu, begitu minggu kedua, ketiga sampai minggu ke empat. “Dan setelah panen kita cacah kembali untuk dihancurkan supaya lebih embun. Setelah itu dilakukan pengayakan lagi untuk sortir plastik- plastik yang ada dipupuk tersebut, ini hasil Tempat pengolahan sampah reduce-reuse- recycle (TPS3R),” paparnya.

Tambahnya, untuk di Oneputeh Jaya ini sudah ada budidaya magot seperti yang dilakukan oleh saudara ibu Ayu sedang mengayak sisa makanan dari magot. Inilah contoh magot yang sudah berumur 15-17 hari. Magot ini juga bertugas membuat kompos, dan proses pembuatan pupuk kompos ini dengan membutuhkan waktu lebih singkat dari pada proses manual. “Kompos yang kami hasilkan ini sudah diuji laboratorium dan hasilnya sudah sesuai dengan standar,” terangnya.

Pekerja

Kemudian sampah anorganik setelah ada disini dipilah sesuai dengan jenisnya seperti rak telur, kardus, botol bekas dan gelas- gelas bekas dari berbagai ukuran dan semua itu sudah dipisahkan sesuai dengan jenisnya, dan untuk anorganik ini dari jenis botol, kita sudah memanfaatkannya untuk membuat ecobrick dan itu hasil dari pelatihan para ibu- ibu Dasawisma yang ada di Oneputeh Jaya. Jadi bisa memaafkan kembali sampah yang ada dilingkungan sekitar.

“Dan sampah anorganik ini kita jual ke pengempul terdekat yang ada di Morowali mulai di Desa Fatufia, Desa Labota, Desa Bahomotefe dan Desa Kolono dan ambil sesuai dengan kebutuhan mereka,” sebutnya.

Sampah residu itu sisa dari sampah organik dan anorganik yang sudah di pilah karena sesuai dengan konsep bahwa pemilihan itu dilakukan dari sumbernya makanya residu disini tidak terkumpul banyak. Dan dihari senin itu kami keliling di pelanggan-pelanggan untuk mengambil sampah residunya.

Lanjut, Tripuji Nurjanah pengelolaan sampah ini dapat menghasilkan pendapatan dengan gaji pekerja perorangan sebesar Rp. 2 juta per bulan.

Sebelumnya, PT Vale telah menjalankan program pendampingan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Kecamatan Bungku Timur selama kurang lebih dua tahun terakhir.

Dengan program TPS3R, PT Vale menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan.

Penulis : Sumarlin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250