Example 728x250
Hukum  

Proyek Jembatan Noyo, Diduga Dikerjakan Tanpa Tenaga Ahli

Nias Barat, Rakyatbersuara.com – Pembangunan jembatan sungai Noyo di Nias Barat, Sumatera Utara diduga dikerjakan tanpa kehadiran tenaga ahli atau General Superintendent (GS), masyarakat khawatir kemungkinan gagal struktur

“Saya melihat dilokasi, hanya para tukang atau buruh bangunan yang nampak dan seorang yang bertugas mengambil dokumentasi lapangan. Saya menduga jika proyek jembatan ini dikerjakan tidak sesuai kontrak” Ujar seorang warga sekitar sungai Noyo kepada wartawan saat mendatangi lokasi proyek beberapa waktu lalu.

Menurut dia (warga yang meminta tidak ditulis namanya) menyebut jika proyek tersebut tanpa kehadiran tenaga ahli dilapangan akan sangat fatal dan ancam keselamatan pemanfaat jika dikemudian hari mengalami kegagalan bangunan.

“Saya khawatir jika dikemudian hari jembatan ini disebut gagal struktur bangunan yang berdampak pada keselamatan orang banyak. Sebab pengawasan kurang dan tenaga ahli tak pernah terlihat dilapangan, sementara saya mengetahui bahwa pada umumnya setiap item pekerjaan yang dilakukan wajib hadir di lapangan GS sebagaimana disyaratkan pada kontrak, sedangkan diproyek ini yang ada hanya para tukang/buruh bangunan, ini sangat merugikan masyarakat penerima manfaat dan juga merugikan negara karena telah menyediakan anggaran sebesar 46 miliar didalamnya termasuk upah tenaga ahli namun tenaga ahlinya diduga formalitas” Ujar dia.

Dia mengaku bahwa telah mengantongi beberapa bukti lapangan dengan mendokumentasikan kegiatan dibeberapa titik yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehadiran tenaga ahli.

Informasi masyarakat tersebut berkaitan dengan surat permohonan media ini kepada pihak kontraktor pelaksana beberapa waktu lalu, yakni permohonan nama-nama General Superintendent (GS), yang hingga saat ini surat tersebut tidak dapat atau enggan dijawab, sehingga dapat diasumsikan bahwa kecurigaan sejak awal proyek tersebut tidak ada tenaga ahlinya bisa jadi benar adanya.

Serangkaian kegiatan verifikasi dan validasi dilapangan oleh awak media tentang proyek tersebut akhirnya mengalami kendala dan pihak pelaksana terkesan tertutup dan lempar lempar bola. Hal ini dapat dibuktikan dari perilaku Petasman Situmorang selaku Direktur PT. Torang yang ditanya via pesan whatsapp mengenai kendala tidak dijawabnya surat tersebut yang kemudian melemparkan kepada seseorang bernama Edi Siburian yang disebut-sebut sebagai bawahannya, lalu kemudian bawahannya itu saat ditanya tentang surat tersebut menyatakan akan menanyakan secara pribadi kepada direktur (Petasman) sebagai atasannya.

Upaya wartawan Rakyatbersuara.com sebelum menurunkan berita ini, telah melakukan konfirmasi kembali kepada Edi Siburian, Sabtu pagi (11/10) tentang kendala surat permohonan tersebut belum dijawab, namun tetap tidak memberikan respon. (Arman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250