Rakyatbersuara.com- Batu Belubang Bangka Tengah– Cikal Bakal Desa dari Sebuah Batu Berlubang di Pesisir Pantai
Batu Belubang, sebuah desa di pesisir yang menyimpan sejarah unik, berasal dari sebuah batu besar yang memiliki lubang mirip pintu masuk gua. Batu tersebut terletak di pinggiran pantai, menjadi saksi bisu terbentuknya sebuah perkampungan yang kini dikenal sebagai Desa Batu Belubang.
Sejarah desa ini bermula ketika nelayan dari desa sekitar kerap mengunjungi area tersebut untuk mencari ikan. Suatu hari, hujan deras disertai angin kencang mengguyur perairan, memaksa para nelayan untuk mencari tempat berlindung. Mereka menemukan sebuah batu besar dengan lubang yang cukup besar untuk dimasuki, lubang batu ini menjadi tempat berteduh dari cuaca buruk, dan sejak saat itu, batu tersebut selalu dijadikan tempat perlindungan oleh nelayan yang beraktivitas di daerah tersebut.
Seiring berjalannya waktu, para nelayan yang sering berlindung di sana mulai mendirikan tenda-tenda sebagai tempat singgah sementara, lambat laun, tempat itu berkembang menjadi perkampungan kecil yang kemudian dikenal sebagai Kampung Batu Belubang.
Menurut peta Sambong yang dibuat pada tahun 1930 dengan nomor seri D D 30,14, kawasan ini telah dikenal dengan nama Batoebelobang, ejaan lama dari Batu Belubang, Peta ini juga mencatat bahwa pada masa itu, penduduk kampung sudah memiliki surau atau tempat ibadah yang terletak di tengah perkampungan. Surau tersebut berbentuk rumah panggung dan menjadi tempat berkumpul serta beribadah bagi warga setempat.
Surau sederhana ini kemudian berkembang menjadi Masjid Jamik Baiturrohman, sebuah masjid yang megah dan kini menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat Desa Batu Belubang.
Desa ini terus berkembang, namun kenangan tentang batu berlubang yang menjadi asal muasal nama desa tetap terpatri dalam ingatan warga. Batu Belubang bukan sekadar tempat geografis, tetapi juga simbol sejarah panjang perjuangan dan ketangguhan penduduk dalam membangun desa dari akar yang sederhana. (Darwis)