MOROWALI, Rakyatbersuara.com — Ratusan warga Desa Unsongi dan Nambo menggelar aksi demonstrasi di depan PT Rezky Utama Jaya. Dalam aksi tersebut, Koordinator Lapangan Faisal menyampaikan sejumlah tuntutan masyarakat terkait aktivitas perusahaan yang dinilai merugikan warga sekitar. Kamis(4/9/2025)
Tuntutan Masyarakat
Menurut Faisal, ada tujuh poin utama yang menjadi keresahan warga:
1. Dampak debu yang ditimbulkan dari aktivitas crusher (grateser).
2. Penimbunan jetty yang dinilai melebihi batas izin Terminal Khusus (Tersus) sebagaimana termuat dalam AMDAL tahun 2021.
3. Minimnya pemberdayaan masyarakat lokal dalam aktivitas perusahaan.
4. Kebijakan tenaga kerja yang lebih banyak merekrut pekerja dari luar daerah dibandingkan warga dua desa tersebut.
5. Tekanan blasting yang getarannya sampai dirasakan hingga desa tetangga.
6. Kondisi jalan Trans Sulawesi yang sering macet akibat dilalui kendaraan perusahaan, namun tidak ada tanggung jawab dari pihak perusahaan.
7. Tidak adanya tunjangan skill bagi karyawan yang bekerja di perusahaan.
Kekecewaan terhadap Pemerintah Daerah
Faisal menegaskan, aksi akan terus berlanjut hingga Bupati Morowali turun langsung menemui masyarakat. Ia mengaku sudah tidak percaya pada pejabat bawahan Bupati, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, karena dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan.
“Kepercayaan kami sekarang hanya kepada Bupati. Selama ini sudah sering dilakukan mediasi, termasuk dengan Kepala Desa, Dinas Lingkungan Hidup, bahkan pernah dibahas di DPRD, tapi kondisi tetap sama. Perusahaan seakan kebal hukum,” tegas Faisal.
Hal senada disampaikan Taufik, perwakilan masyarakat Desa Unsongi. Ia menilai, aspirasi warga kerap diabaikan. “Kami sudah berulang kali menyuarakan keluhan, tapi pihak perusahaan tidak pernah mendengar. Operasi mereka cenderung ugal-ugalan dan tidak sesuai denah reklamasi tahun 2021,” ujarnya.
Sumarlin