Brebes, rakyatbersuara.com- Fenomena “kotak kosong” dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Brebes tengah menjadi sorotan publik setelah video yang memperlihatkan reaksi keras salah satu pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sukirso, viral di media sosial. Dalam video tersebut, Sukirso bereaksi terhadap maraknya dukungan masyarakat kepada pilihan kotak kosong, terutama setelah beberapa calon kepala daerah yang tidak lolos verifikasi mencoba menggerakkan dukungan untuk opsi tersebut.
Menurut Sukirso, para calon yang gagal tersebut sudah memahami aturan Pilkada namun tetap mendorong masyarakat memilih kotak kosong sebagai bentuk protes. “Ini bukan soal administrasi pendaftaran saja, tapi juga soal kepentingan politik pribadi. Mereka yang menggerakkan kotak kosong ini tidak punya pendirian yang jelas,” ujar Sukirso dalam pernyataannya.
Sementara itu, Bagus Handoko, seorang tokoh masyarakat dari Brebes Selatan, menanggapi fenomena ini dengan seruan yang berbeda. Handoko menekankan pentingnya menjaga narasi yang sehat dalam proses demokrasi. Ia menyatakan bahwa mendukung kotak kosong bukan masalah, selama hal tersebut didorong oleh keinginan tulus untuk demokrasi yang lebih baik, bukan karena kepentingan pribadi atau kekecewaan.
“Kita harus memastikan bahwa masyarakat sadar akan pentingnya demokrasi yang sehat. Pilihan kotak kosong boleh saja, selama demi kepentingan publik, bukan didorong oleh kekecewaan semata,” tegasnya.
Isu ini kian mengundang perhatian masyarakat Brebes, dengan pro-kontra di seputar dukungan terhadap kotak kosong. Di tengah gejolak politik tersebut, seruan untuk menjaga integritas demokrasi tetap menjadi pesan penting yang disampaikan oleh para tokoh masyarakat, dengan harapan proses Pilkada berjalan lancar dan adil.
Video ini telah menimbulkan berbagai reaksi, dengan banyak pihak berharap agar masyarakat tetap menjaga suasana demokrasi yang kondusif. (Heru)
