Brebes, rakyatbersuara.Com. Minggu 29 September 2024 – Di tengah suasana politik yang memanas menjelang Pilkada 2024, dukungan untuk kotak kosong semakin menguat. Deklarasi Gerakan Dukung Kotak Kosong dilaksanakan di Kecamatan Paguyangan, yang dipimpin oleh Koordinator Relawan, Bagus Handoko.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap munculnya calon tunggal dalam Pilkada Kabupaten Brebes. Para relawan menilai kondisi ini telah membelenggu proses demokrasi, yang seharusnya memberikan hak konstitusional bagi warga negara untuk memilih dan dipilih.
Deklarasi tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Gerakan Kotak Kosong (Gertak), Elemen Masyarakat Brebes Selatan, dan Solidaritas Rakyat untuk Kotak Kosong. “Mendukung kotak kosong adalah simbol perlawanan rakyat. Kotak kosong berbeda dengan golput dan dilindungi secara konstitusional oleh undang-undang,” tegas Handoko.
Para relawan berkomitmen untuk mensosialisasikan pentingnya kotak kosong kepada masyarakat. Dengan jaringan yang tersebar di setiap desa dan di Kecamatan khusus wilayah Brebes Selatan mereka berencana untuk bergerak masif selama masa kampanye.
“Kami berharap masyarakat berpikir jernih sebelum menentukan pilihan pada pemungutan suara 27 November mendatang. Target kami adalah mencapai 51 persen. Jika kotak kosong menang, pelaksanaan pilkada akan diulang tahun depan, dan jabatan kepala daerah akan diisi oleh penjabat bupati yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri,” jelas Handoko.
Seperti yang diketahui, Pilkada Brebes 2024 hanya diikuti oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati tunggal, yaitu Mitha dan Wurja, yang didukung oleh 12 partai politik. Para pendukung gerakan ini menegaskan bahwa mereka tidak menolak calon yang ada, namun mereka percaya bahwa setiap pesta demokrasi harus memiliki lawan untuk menciptakan iklim yang sehat.
Dengan semangat perlawanan ini, relawan berharap masyarakat dapat ikut serta dalam gerakan dukungan kotak kosong demi masa depan demokrasi yang lebih baik di Kabupaten Brebes. HERU