TOWUTI, Rakyatbersuara.com — Dua belas hari setelah kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, tanda-tanda pemulihan mulai terasa. Sungai yang sempat menghitam kini berangsur jernih, lahan pertanian mulai ditangani, dan masyarakat perlahan bangkit. Penanganan tak lagi sebatas darurat, tetapi memasuki fase pemulihan yang lebih terstruktur melalui sinergi Pemerintah Daerah Luwu Timur, masyarakat, dan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale). Rabu(3/9/2025)
Momentum penting terjadi saat Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, memimpin rapat investigasi di Kantor Bupati (2/9). Rapat itu melahirkan skema tiga tahap pemulihan — jangka pendek, menengah, dan panjang — dengan peta klasifikasi kerusakan sebagai dasar prioritas. “PT Vale siap bertanggung jawab, menyelesaikan apa yang menjadi saran, masukan, dan kesepakatan dari rapat kita. Kita harus pastikan masyarakat terdampak mendapat solusi konkret,” tegas Bupati Irwan.
Pemulihan di Enam Desa
Di lapangan, progres pemulihan mulai terlihat di enam desa terdampak: Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi, dan Timampu. Warga bersama pekerja PT Vale, aparat pemerintah, serta relawan bergotong royong membersihkan sungai, empang, hingga lahan pertanian.
Wendi, karyawan PT Vale yang sejak hari pertama bertugas, mengaku melihat perubahan nyata. “Tadi malam saya bertugas, dan kondisi air sudah mulai jernih. Hanya tersisa lapisan tipis yang terus kami bersihkan sesuai prosedur,” ungkapnya.
Hal serupa dirasakan Arifin, seorang nelayan dari Desa Timampu. “Alhamdulillah, berkat usaha PT Vale dan tim, sekarang sudah tidak ada lapisan minyak yang terlihat di Danau Towuti. Kalau disentuh baru terasa tipis di telapak tangan,” katanya lega.
Komitmen Transparansi
Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, memastikan pemulihan berjalan sesuai arahan pemerintah daerah. “Pendekatan klasifikasi dan pemetaan yang diarahkan Bupati adalah langkah strategis agar pemulihan cepat, terukur, dan transparan. Komitmen kami menghadirkan solusi yang bukan hanya menjawab kebutuhan mendesak, tapi juga berkelanjutan dan berkeadilan bagi masyarakat Towuti,” tegasnya.
Langkah lanjutan kini difokuskan pada investigasi lanjutan, pembersihan tanah terkontaminasi, pemasangan papan informasi di titik terdampak, serta laporan harian progres pemulihan yang diawasi langsung Dinas Lingkungan Hidup Luwu Timur.
Dari Darurat ke Sistematis
Hari ke-12 pasca insiden ini menjadi titik transisi penting: dari respon darurat menuju pemulihan sistematis. Dengan kepemimpinan pemerintah daerah, keterlibatan aktif masyarakat, dan dukungan PT Vale, pemulihan Towuti diarahkan tidak sekadar untuk menjawab kebutuhan hari ini, melainkan juga memberi kepastian jangka panjang bagi warga terdampak.
Sumarlin