Pangkalpinang, rakyatbersuara.com- Bak dihantam Tsunami, faktor Timah, Karet, sandang, pangan dan papan dan faktor lainnya telah menyisakan puing-puing dari ambruknya perekonomian. Sektor-sektor andalan masyarakat seperti dihempas bencana ekonomi. Ekonomi belum juga berakhir namun persoalan-persoalan masih tertinggal dan harus dihadapi masyarakat saat ini.
Meski disebut makin memuncak timah,karet,sandang,pangan,papan dan lainnya makin menjerit faktanya, saat ini secara global masih tertatih-tatih keluar dari keterpurukan.
Upaya pemimpin untuk memberikan stimulus kepada masyarakat Bangka Belitung meski sedikit banyak telah membantu masyarakat ditengah kesulitan, namun roda perekonomian masih tak normal seperti sebelumnya.
Kenaikan harga BBM dan melonjaknya harga kebutuhan pokok mendaftar persoalan yang dihadapi masyarakat, dilain pihak masyarakat juga harus dipaksa mengelus dada dengan tingkah laku pejabat yang sibuk berpolemik mempertahankan kekuasaan dan tidak memikirkan atau mencari solusi untuk kepentingan masyarakat.
Masyarakat Babel sebenarnya tidak berharap banyak, mereka hanya berharap bagaimanapun caranya asal dapur mereka tetap mengepul, anak-anak mereka tetap bisa sekolah dan mereka dapat berusaha mencari nafkah.
Masyarakat Babel menunggu inovasi dan terobosan para pemimpin, mulai dari Gubernur,Bupati, Walikota dan DPRD. Inovasi untuk keluar dari situasi sulit dengan trobosan dan kebijakan para pemimpin.
Ditengah situasi serba sulit saat ini, sejatinya adalah kesempatan bagi para pemimpin untuk menunjukan kualitasnya. Para pemimpin harus bisa membuktikan gagasannya yang mampu menjadi solusi keluar dari kesulitan.
Mendengar keluhan dari beberapa masyarakat mengatakan, Jaman susah,serba susah pak,timah saro ditambah razia,karet murah ditambah agik ekonomi pak pak luar biasa saro pak,tahun ini keterpurukan beda dengan tahun sebelumnya.
Efek dari masalah ini imbasnya seluruh masyarakat Bangka Belitung, ujarnya Billy
Memasuki pilkada 2024 ini perlu pemimpin yang peduli dan mendengar langsung aspirasi masyarakat “intinya pemimpin dk banyak janji tapi bukti yang diutamakan dan diprioritaskan”, Pungkasnya lagi
Disinilah peran pemimpin diuji. Para pengambil kebijakan mesti lebih keras memeras otak mengerakan ekonomi kembali bergeliat. Serimonial sekedar formalitas sudah saatnya dihilangkan. Regulasi yang menyentuh subtansi persoalan harus mampu dibuat.
Program yang dijalankan harus lebih luas kebermanfaatan kepada penerima manfaat. Rantai birokrasi harus lebih diperpendek demi menghindari mental korup, transparansi harus benar-benar diterapkan dan pengawasan publik diberi ruang lebih besar.
Pertanyaan sekarang, bagaimanakah keseriusan para pemimpin memikirkan solusi bagi masyarakat Bangka Belitung yang ia pimpin? Bagaimanakah kepekaan dan kepedulian para pemimpin terhadap penderitaan masyarakat? Jawabannya ada pada inovasi yang ia buat.(AB)