Tanjungpinang – Kegiatan Belanja Internet dilingkungan Pemko Tanjungpinang sudah berjalan cukup lama dan setiap tahunnya kegiatan ini di anggarkan Miliaran Rupiah hanya untuk sewa/langganan internet yang dikelola Dinas Infokom.
Mahalnya sewa atau langganan internet ini di akibatkan Pemko tidak memiliki Jaringan/Insfrastruktur sendiri, tapi di sediakan oleh pihak penyedia perusahaan internet setiap tahunnya. Pada tahun anggaran 2023 Rp. 3,5 M, Tahun 2024 Rp. 3,2 M dan di Tahun anggaran 2025 sebesar Rp.3 M. Pemko harus mengeluarkan dana setiap tahun untuk menyiapkan jaringan/infrastruktur lengkap dengan alat penunjang diseluruh titik Kantor OPD, Kecamatan, Kelurahan, Sekolah SDN dan SMPN. Artinya Jaringan Insfrastruktur dan perlengkapannya ini bersifat sewa dari pihak penyedia internet. Sebelumnya anggaran belanja Internet mencapai 5 M pertahun.
Menurut Muslim Matondang,S.H sebagai Aktivis Komunitas UMKM Tanjungpinang menyebutkan, bahwa dalam kegiatan Belanja Internet Pemko yang menjadi dan perlu digaris bawahi, bahwa Sejak adanya kegiatan Belanja Internet Di lingkungan Pemko terjadi pemborosan akibat tidak tersedianya Infrastruktur dan perlengkapan yang menjadi milik Pemko sehingga harga sewa/langganan internet menjadi mahal kepada penyedia internet. Karena internet adalah kebutuhan rutin setiap tahun seharusnya Pemko sejak awal sudah memikirkan memiliki infrastruktur jaringan dan peralatan pendukung sendiri. Dengan besaran anggaran mencapai 5 Milliar per-tahun sebelum tahun 2023, maka kebocoran dana APBD akibat kelalaian atau tidak profesionalnya Pemko mencapai milliaran kerugiannya. Sejak tahun 2023 anggaran belanja menurun menjadi 3,5 M, penurunan ini bukan berarti tidak terjadi pemborosan juga. Penyebab hanya satu yakni Infrastruktur jaringan masih sewa dari penyedia internet.
Selanjutnya, Sejak tahun 2023 telah terjadi Praktek Monopoli karena menunjuk satu perusahaan penyedia saja. Padahal perusahan UMKM penyedia internet di Kota Tanjungpinang banyak, ujarnya.
Pada tahun 2024 Pemko berlangganan kembali atau berlanjut kepada penyedia yang sama pada tahun anggaran 2023. Tapi Harga Langganan/sewa internet tidak ada perubahan atau tidak ada negosiasi agar lebih murah. Karena Insfrastruktur dan perlengkapan yang digunakan penyedia internet adalah Infrastruktur jaringan tahun 2023. Sebab harga sewa/langganan sudah termasuk penyedia infrastruktur jaringan dan alat pendukung baru. Tentu jika menggunakan yang lama harga sewa/langganan internet bisa lebih murah. Kenapa ini tidak dilakukan dan di negosiasikan?
“Untuk menyiapkan Infrastruktur jaringan dan alat pendukung lainnya di setiap titik hanya memakan biaya sekitar 1,5 M. Jika ini dilakukan maka harga langganan internet akan menjadi murah,” ujar Muslim.
Jika Pemko memiliki Infrastruktur jaringan dan perlengkapan sendiri seperti Bandwidth yang dibutuhkan 3000 (Tiga Ribu) Mbps, Memiliki Jaringan utama Fiber Optic dengan jumlah lokasi pemasangan di 76 unit kerja dengan 180 titik sambungan (tiap sambungan menggunakan 1 buah router yang mumpuni) dan access point sebanyak 431 unit yang mendukung minimal 100
mbps serta perlengkapan pendukung lainnya, maka akan terjadi penghematan setiap tahunnya. Sehingga harga langganan atau sewa Internet tidak mahal cuma berkisar 1 M pertahun,” jelasnya.(Alam)