Palu – Atlet Puslatda Sulawesi Tengah melaksanakan renungan suci di Lapangan Upacara Mayonif 711/Rks, Kota Palu, pada Sabtu dini hari (10/8/2024) kegiatan ini sebagai bagian dari rangkaian acara menjelang penutupan Puslatda.
Danrem 132/Tdl, Brigjen TNI Dody Triwinarto, S.IP., M.Han yang juga sebagai Dansatlak Puslatda menyampaikan pesan yang penuh semangat dan inspirasi kepada para atlet.
“Pagi ini, saya ingin mengingatkan satu hal penting kepada kalian semua. Jangan pernah terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Fokuslah pada apa yang ada di hadapanmu saat ini. Apa yang sedang kamu hadapi, tantangan yang ada di depan matamu, itulah yang jauh lebih penting,” tegasnya.
Danrem melanjutkan dengan dorongan untuk para atlet agar mengukir sejarah dengan dedikasi dan cinta.
“Hari ini, saya minta kalian semua untuk mengukir sejarah. Ingatlah, sejarah adalah prestasi yang diukir dengan cinta dan dedikasi. Ketika kalian berprestasi, kalian menulis cerita dalam hidup kalian yang abadi, seperti tinta emas yang diukir di atas batu. Seperti batu yang tak pernah hilang di jalan, prestasi kalian akan selalu diingat,” ujarnya.
Sang Jendral Petarung, Brigjen TNI Dody juga menekankan pentingnya kerja keras dan optimisme.
“Di medan pertempuran, atau dalam hidup sehari-hari, apa yang kita lakukan akan dipuji, walau terkadang waktu kita terbatas. Namun, investasi kalian dalam kerja keras dan dedikasi itu akan menjadi sejarah yang terbaik dalam hidupmu. Kesempatan ini mungkin tidak datang dua kali. Waktu mungkin tidak akan berulang. Maka dari itu, ambillah peluang ini, yakini bahwa kalian bisa meraih apapun yang kalian inginkan jika kalian memiliki keyakinan dan optimisme. Ingat, hanya orang-orang yang optimis yang akan menjadi sang juara,” tambahnya.
Dalam pesan penutupnya, Brigjen TNI Dody mengingatkan para atlet untuk tetap menjaga ritme latihan mereka.
“Saya berpesan kepada kalian, terutama kalian jangan pernah berhenti berlatih. Meskipun ini adalah waktu untuk konsolidasi dan relaksasi, jangan pernah kurangi porsi atau ritme latihanmu. Ingat, jika kalian berhenti latihan selama tiga hari, maka kalian akan kembali ke titik nol. Oleh karena itu, manfaatkan waktu yang ada untuk terus berlatih, menjaga kesehatan, dan mempersiapkan diri,” pesannya.
Acara renungan suci ini menandai akhir dari hampir dua setengah bulan pelatihan intensif yang penuh makna bagi para atlet.
“Apa yang kita lakukan bersama-sama selama ini, selama kurang lebih 72 atau 75 hari, adalah sebuah perjalanan yang penuh makna. Ini adalah cerita indah yang akan selalu kita kenang, kapanpun dan dimanapun kita berada. Jangan lupakan, hubungan kalian dengan pelatih, dengan tim, dengan rekan-rekan kalian adalah bagian dari cerita ini,” tutup Abituren Akmil 1996 ini, Brigjen TNI Dody Triwinarto.
Acara ini diakhiri dengan suasana penuh kekhidmatan dan semangat, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh atlet sebagai motivasi untuk berlaga di PON XXI Aceh-Sumut medatang. (Erni)